i told the stars about you
Mia & Rama | 1994
mia terdiam. perasaannya campur aduk setelah rama mengucapkan hal itu. sudah setahun ini mia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, baru saja menarik udara dan memulai bicara, rama berucap seperti itu.
“kenapa, rama?”
“ini gak adil, rama. kamu boleh gak balas perasaan aku. tapi rama gak berhak suruh aku berhenti.”
kedua mata rama menatap mia dingin. menghantam hati mia. ini bukan sosok rama yang mia kenal. meski seseorang mengungkapkan cinta padanya, rama selalu menolaknya dengan baik-baik, tidak melarang perasaannya, tidak memberikannya tatapan dingin.
“kenapa hanya aku yang kamu beri perlakukan berbeda? kenapa hanya aku yang kamu larang? yang kamu beri tatapan dingin seperti ini?”
rama menghela napas, “aku tidak mau kita berubah. kamu tidak akan tahan denganku-”
“kamu suka padaku?”
“a-apa?”
bukan seperti ini cara rama menolak para wanita. ia biasanya hanya akan meminta maaf dan tersenyum. mia sudah memperhatikan pria itu sejak lama. ketika perlakuannya berbeda, mia seperti melihat perasaan yang rama sembunyikan secara mendadak. jika ia memang tidak suka wanita itu, rama tidak akan sampai mengkhawatirkan hal itu.
“kenapa juga aku tidak tahan denganmu? selama ini-” ucapan mia terhenti.
karena rama tiba-tiba menyandarkan kening pada bahu mia. dunia mia serasa terhenti karena ini. beberapa detik lalu ia melarang perasaannya. kini ia mengambil semua perasaan mia yang ada.
“kamu tidak perlu terlalu pintar, mia.” rama memejamkan mata sejenak dalam sandarannya. “aku tidak ingin kamu tersiksa karenaku, kamu tahu kekuranganku. carilah pria sempurna yang bisa membuatmu bahagia.”
manik mata mia berlinang air mata. ia mengangkat tangan dan mengalungkannya pada lingkar pinggang rama, memeluknya erat.
“rama, kau tahu?”
“aku selalu membicarakanmu kepada bintang di langit.”
mia melepaskan pelukannya itu. rama menatap mia lekat.
“ketika bicara tentang bagaimana bersinar, menawan, dan berharganya dirimu. para bintang akan bergetar. mereka cemburu ketika aku bicara, bahwa aku jatuh cinta padamu lebih dari galaksi ini.” air mata mia lolos begitu saja setelah ia tahan sejak tadi. “poin tambahan jika kau juga begitu.”
rama mengusap air mata dengan tangan kirinya, kemudian mengelus helai mia lembut dengan tangan kanannya. “saat aku mulai membicarakanmu pada bintang di langit juga. kau tidak boleh mundur atau menyesal, mia.”
dengan itu mia terus menatap rama bahwa ia yakin.
pria itu membawa mia dalam pelukannya, “maaf atas perilaku sebelumnya. kau benar-benar pandai, aku tidak bisa menipumu.” ujar rama seraya tersenyum.
“kau bukan membohongiku, sebaliknya kau membohongi dirimu dengan alasan tak masuk akal.”
senyuman di kedua insan itu terukir.
“aku tidak bisa mengelak, kau benar.”
“aku juga suka padamu, mia.”
---
picture © pinterest
wajah yang tertampang hanya sebagai visualisasi.